f Kumpulan Santapan Harian & Renungan Rohani Hari Ini

Type something and hit enter

On

Santapan Harian & Renungan Rohani Hari Ini

Renungan rohani hari ini - Seorang Kristen adalah manusia yang telah mengalami panggilan Allah keluar dari kuasa kegelapan dan pindah dalam terangNya yang ajaib. Respon sepatutnya adalah bersyukur dan  mewujudkannya dalam tindakan hidup yang saling mengasihi.

Manusia memang senantiasa membutuhkan Allah karena memang tidak mungkin melakukan sendiri dalam meraih keselamatannya. Manusia tidak pernah ada yang mampu melepaskan diri dari kuasa kejahatan, namun hanya karena oleh Allah semata maka manusia mengalami penebusan, yaitu pengampunan dosa.

santapan harian dan renungan rohani hari ini

Jika kita sudah berpindah tempat, maka kita perlu menyesuaikan diri dengan gaya hidup yang baru. Rasul Paulus melukiskan hal ini sebagai hubungan timbal balik yaitu menerima dan memberi. Allah memberikan kita hikmat, maka hidup kita seharusnya memberi buah. Kita menerima kekuatan, dan kita memberikan kepada Allah ucapan syukur kita.

Baca juga: Kumpulan kata bijaksana Kristen yang menguatkan

Renungan pagi hari ini:

Perlu diperhatikan bahwa segala sesuatu bemula dari Allah, inisiatif datang dari Allah. Hanya seseorang yang sudah menerima anugerah dari Allah yang mampu untuk melakukan tindakan memberi.

Belajar dari jemaat Kolose ini maka kita yang sudah percaya kepada Kristus perlu terus memperoleh hikmat agar tidak mudah diombang-ambingkan oleh ajaran sesat. Jemaat Kolose perlu menerima kekuatan dari Tuhan agar mereka dapat berpegang pada iman yang sejati secara kokoh sehingga tidak mudah dikalahkan oleh orang- orang yang menentang iman mereka.

Baca juga: Renungan singkat Kristen tentang kasih hari ini

Saudaraku, kita pun perlu meminta hikmat dan kekuatan dari Tuhan dalam menghadapi cobaan terhadap iman kita. Buah pertobatan sehati dan ucapan syukur yang tulus kepada Tuhan akan di dapat jika kita taat dan setia. Amin


Gunakan Waktu Dalan Hidupmu


Yesaya 40 : 6 - 8

(6) Ada suara yang berkata: "Berserulah!" Jawabku: "Apakah yang harus kuserukan?" "Seluruh umat manusia adalah seperti rumput dan semua semaraknya seperti bunga di padang.(7) Rumput menjadi kering, bunga menjadi layu, apabila TUHAN menghembusnya dengan nafas-Nya. Sesungguhnyalah bangsa itu seperti rumput.(8) Rumput menjadi kering, bunga menjadi layu, tetapi firman Allah kita tetap untuk selama-lamanya."

Santapan rohani Kristen hari ini :

Kebanyakan orang masa kini  selalu bermasalah dengan waktu. Hampir tidak ada orang yang tidak merasa kekurangan waktu. Kondisi kehidupan ibarat rentetan gerbong panjang tanpa akhir, kewajiban, janji, target yang tidak pernah habis, sampai- sampai hari kita diakhiri dengan |”utang” pekerjaan yang belum terselesaikan.  Belum lagi angan- angan, kehidupan yang kita impi-impikan yang rasanya perlu segera direalisasikan.

Akibatnya banyak hal yang kita lakukan dengan tidak sepenuh hati, kurang konsentrasi, tidak sepenuh tenaga, tidak bermutu, tidak efisien, dan yang paling berbahaya adalah ternyata tidak menyenangkan hati Tuhan.

Apalagi buat saya dan saudara yang bekerja di kota- kota besar di mana kompetisi dalam segala hal berlangsungh, membuat hidup ini terasa menyesakkan. Kondisi ini ternyata berakar lebih dalam lagi yang menyebabkan kita kehilangan sukacita dalam melakukan sesuatu. Kita menjadi kurang menikmati, kurang konsentrasi, perasaan terpaksa, perasaan bosan, perasaan lelah, perasaan tidak puas bahkan bila pekerjaan  telah selesai dan target tercapai.

Saudaraku, inilah yang disebut kesuraman hidup. Bagaikan rumput dan bunga di padang,  yang sebentar saja indah, namun sore hari menjadi layu.  Masalah kurang waktu, masalah tidak sanggup mengisi waktu secara bermutu, adalah hal yang serius. Mengapa? Karena sesudah kita mati kita akan masuk dalam kekekalan, entah itu kehidupan atau kematian.

Jika kita tidak mengisinya dengan benar, kita bukan saja menyia-nyiakan tetapi seumur hidup kita akan dilanda ketidakpuasan.Bagaimana saudara bisa menjadi puas dengan kehidupan yang seperti terpenjara oleh waktu ? 

Jalan keluar dari masalah ini terletak pada hal yang inti, ijinkan Yesus membimbing kita supaya kita tahu bagaimana menjalani hidup yang menebus waktu ( Efesus 5 : 16 ).

Semua gejala kekurangan waktu, ketidakpuasan akan pencapaian waktu, ketidaksanggupan mengalami kesukaan waktu, tidak akan pernah terjadi jika kita hidup di dalam Dia. Tuhan yang akan membantu kita mendapatkan prinsip, teladan, bahkan kekuatan tentang bagaimana mengisi dan menjalani waktu yang berarti.

Santapan rohani hari ini:

Sudah berapa kalikah saudara membaca kisah bagaimana Yesus memanggil murid- muridNya yang pertama? Dan masihkan panggilan itu menjadi hal yang membuat saudara bergetar seperti ketika pertama kali Dia memanggil kita? Atau jawaban kita akan menjadi “biasa”, karena menjadi rutinitas yang mau tidak mau, suka atau tidak suka kita kerjakan ?

Menarik bagi saya ketika Yesus memanggil murid- murid pertama yang dari kalangan nelayan itu. Gambaran yang sederhana tentang nelayan yang biasa kita dengar adalah kalangan orang- orang bodoh bukan ?

Ternyata tidak sesederhana itu kita menilai Simon Petrus, Andreas, Yakobus dan Yohanes. Mereka adalah nelayan yang sangat tangguh, punya skill dalam menangkap ikan baik ketika cuaca baik atau sedang terjadi badai.  Dan ternyata nelayan di masa itu mereka harus membayar pajak kepada orang Romawi, bukan untuk diri mereka saja, tetapi juga untuk seluruh anggota keluarga yang ada. Artinya, mereka adalah orang yang bergumul dalam kehidupan.

Saudara, pernahkah merenungkan arti panggilan itu kembali? Mengapa Allah memilih saudara, sementara ada ribuan orang di luar sana yang memiliki standar hidup yang lebih baik dari kita sendiri?

Yesus mempunyai penilaian tersendiri. Jika Ia memanggil saudara dan saya, perlu kita imani dan syukuri karena Yesus telah mengenal siapa kita sebenarnya, jauh sebelum kita mengenal diri sendiri. Puji Tuhan !


Dalam Kesulitan Tetap Andalkan Tuhan

I Samuel 11 : 1 - 15

Renungan rohani hari ini :

Ujian , kesulitan dan masalah dalam hidup dapat membuat kita jatuh atau sebaliknya bertumbuh. Jatuh, jika kita terlena dalam kesulitan dan mencari kambing hitam atas kesulitan yang ada, tetapi kita akan tumbuh jika berani mengatakan bahwa semua masalah yang datang sebagai tantangan.

Seorang Saul dari awal sudah dipersiapkan oleh Allah ketika bangsa Israel menolak Allah sebagai Raja mereka. Sekali pun demikian, melalui nabi Samuel, Allah mengijinkan bangsa itu memiliki raja yang dipilihkan oleh Allah sendiri.

Roh Tuhan hinggap atas Saul dan menjadi inisiator bagi Saul dalam bertindak. Tuhan juga yang menyebabkan bangsa Israel tunduk kepada Saul.  Selama Saul tunduk kepada Allah, maka disanalah kemenangan bangsa Israel melawan musuh- musuhnya.

Saudaraku, melalui cerita ini kita belajar melihat, jika Allah berperkara dalam kehidupan seseorang, maka bertindak. Sekali pun kesulitan ada di depan mata, Ia tidak tinggal diam, Ia bekerja jauh melampaui apa yang ada di dalam pikiran dan perbuatan kita.

Baca juga: Renungan motivasi Kristen yang menguatkan keyakinanmu

Saudaraku, adakah kita merasa sedang bersusah hati ? Adakah terucap dalam lidah kita bahwa hidup ini sungguh tidak adil dan kita merasa bahwa Allah sedang meninggalkan kita?

Sama seperti Allah menyertai Saul dan bangsa Israel, maka Dia pun juga menyertai kita. JaminanNya selalu ada, asal kita taat dan setia. Jangan pernah mencoba berjalan sendirian, tetapi belajarlah senantiasa mengandalkan Allah. Terpujilah Tuhan !


Kasih Allah Terhadap UmatNya


Kejadian 19 : 12 - 29

Santapan rohani hari ini :

Bagaimanakah kita tahu prinsip Alkitab tentang keadilan Allah dan menerimanya sebagai iman yang teguh ?  Peristiwa tentang Allah menghakimi dosa yang digambarkan oleh pernyataan bahwa Allah turun untuk melihat kejahatan Sodom sebelum menjatuhkan hukuman.

Di dalam merancangkan dan memberikan hukuman, Allah menyiapkan anugerahNya terhadap mereka yang dikasihiNya. 

Melalui kisah Sodom dan Gomora , kota yang di dalam Alkitab banyak melakukan kejahatan, rencana Allah untuk menghancurkan didahului dengan tindakan penyelamatan yaitu Lot dan keluarganya.

Hanya kemurahan Allah saja jika hasil negosiasi Abraham dengan Allah , sekali pun jumlahnya hanya sedikit  orang benar, Lot dan kedua anak perempuannya, bukanlah manusia yang mempunyai kedudukan istimewa hingga mereka perlu diselamatkan. Lot pun bukanlah orang yang punya pengaruh yang kuat, bahkan ia terlalu lemah untuk membujuk kedua calon menantunya untuk melarikan bersama dia. Saat istri mejadi tiang garam karena tak rela meninggalkan Sodom, Ia terlalu menyayangi harta dan kenyamanan hidup yang selama ini dimilikinya, Lot pun sesungguhnya demikian, namun Tuhan mengirimkan malaikat untuk menarik tangannya dan keluarganya untuk meninggalkan Sodom.


Sungguh tidak ada dasar untuk menyelamatkan keluarga yang sangat materialistis itu, tapi kesabaran Tuhan sungguh luar biasa. Tuhan tetap memberikan pertolongan dan rahmatNya.


Saudaraku, betapa tinggi, lebar, panjang dan luasnya kasih Tuhan di dalam kehidupan orang berdosa seperti kita. KasihNya begitu besar, sehingga ketika Ia murka pun masih mengingat umatNya. Ketika Allah mendisiplin kesalahan yang sedang kita buat, tetaplah datang kepada Tuhan untuk meminta ampun dan mohon anugerahNya. Syukurilah !


Hanya Satu Injil


Galatia 1 : 6 - 10

(6) Aku heran, bahwa kamu begitu lekas berbalik dari pada Dia, yang oleh kasih karunia Kristus telah memanggil kamu, dan mengikuti suatu injil lain,(7) yang sebenarnya bukan Injil. Hanya ada orang yang mengacaukan kamu dan yang bermaksud untuk memutarbalikkan Injil Kristus.(8) Tetapi sekalipun kami atau seorang malaikat dari sorga yang memberitakan kepada kamu suatu injil yang berbeda dengan Injil yang telah kami beritakan kepadamu, terkutuklah dia.(9) Seperti yang telah kami katakan dahulu, sekarang kukatakan sekali lagi: jikalau ada orang yang memberitakan kepadamu suatu injil, yang berbeda dengan apa yang telah kamu terima, terkutuklah dia.(10) Jadi bagaimana sekarang: adakah kucari kesukaan manusia atau kesukaan Allah? Adakah kucoba berkenan kepada manusia? Sekiranya aku masih mau mencoba berkenan kepada manusia, maka aku bukanlah hamba Kristus.

Renungan rohani hari ini:

The Great Wall of China dibangun oleh Dinanti Qing dengan panjang keseluruhan tembok 8.850 km. Dibangun atas perintah Kaisar pertama China yaitu Qin Shin Huang untuk melindungi kekaisaran ini dari serangan musuh atau penyelundup. Tidak tanggung- tanggung, waktu yang dibutuhkan untuk membangun tembok ini sangat lama, sejak 220 – 206 SM.

Tembok ini menjadi simbol kejayaan dan kekuatan kekaisaran Cina, hingga pada bulan Juli 1905 tentara Jepang merusak beberapa areal sehingga beberapa bagian ada yang rusak. Bukan itu saja, dari perlawanan para pemberontak yang menyuap para penjaga tembok, maka sentra kekuatan kekaisaran Cina ini mulai dirontokkan justru oleh orang dalam sendiri , sehingga tidak lagi bisa menjadi satu benteng pertahanan yang dapat diandalkan.

Kekristenan sering kali mengalami pengeroposan yang dilakukan dari orang- orang yang mengaku anak Tuhan. Adanya injil yang lain, bukan Injil Kristus datang seperti bahaya laten yang merusakan persekutuan orang percaya. Adanya orang- orang yang mengacaukan dengan memberitakan injil yang berbeda sesungguhnya menjadi suatu tantangan yang berat bagi pertumbuhan gereja. Alkitab menyebut terkutuklah orang yang melakukan itu.

Saudaraku, bagaimanakah mengatasi penyusup injil tersebut ? Carilah apa yang menyukakan Allah, dan bukan yang menyukakan hati manusia. Carilah perkenanan Allah, bukan yang berkenan kepada manusia. Di saat kita melakukan hal tersebut, maka kita pantas disebut hamba Allah.

Injil, kabar sukacita , datangnya dari Allah di dalam diri Yesus Kristus.

Baca juga: Kumpulan doa-doa dan berdoa cara Kristen

Demikian santapan harian & renungan rohani hari ini untuk penganut Kristiani. Semoga bermanfaat untuk bahan renungan harian anda.